Business Software Alliance (BSA) mengeluarkan hasil studi terbaru mereka tentang peredaran software-software bajakan. Hasil studi tersebut mengatakan kalau total kerugian dunia akibat pemakaian software ilegal sepanjang tahun 2010 sebesar 59 milyar dolar atau naik 14% dari tahun 2009. Berdasarkan hasil survei Ipsos Public Affairs terhadap 15.000 pengguna PC, ditemukan fakta bahwa kebanyakan pengguna sadar akan Hak Kekayaan Intelektual dan lebih memilih untuk menggunakan software original dibanding dengan yang bajakan. Yang menjadi keprihatinan dari BSA adalah kebanyakan orang memakai produk bajakan tetapi mereka tidak menyadari kalau mereka sedang menggunakan produk bajakan.
Temuan utama dari BSA tentang pembajakan software global adalah :
- Penjualan PC ke pasar berkembang meningkat hingga lebih dari 50% dari total penjualan PC dunia, tapi pembelian software original hanya 20% dari total penjualan di dunia.
- Tahun lalu kerugian akibat software bajakan pada negara berkembang hanya sekitar sepertiga dari total kerugian dunia, tahun lalu kerugian itu mencapai 32 milyar dolar yang berarti lebih dari 50%
- Secara global pada tahun 2010 penggunaan software bajakan pada PC mencapai 42% yang mana adalah rekor kedua tertinggi dalam 8 tahun terakhir. Rekor tertinggi adalah 43% pada 2009.
- Pembajakan pada wilayah Asia Pasifik dan Amerika Latin naik 1 poin dibanding tahun 2009. Dua wilayah itu adalah wilayah dengan total negara berkembang terbanyak.
- 7 dari 10 pengguna PC setuju untuk mendukung inovator dalam mempromosikan temuannya untuk dikembangkan lagi.
- 8 dari 10 pengguna PC lebih menghargai software original dibanding software bajakan karena lebih terpercaya dan lebih aman
- Pembajakan yang paling umum dilakukan adalah membeli software dengan 1 lisensi untuk kemudian di install di banyak komputer. 60% meyakini hal ini benar dilakukan di rumah dan 47% meyakini benar dilakukan di kantor.
via teknoup
No comments:
Post a Comment